Pj Bupati SBB Andi Chandra dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselanggaranya Panas Pela antara antar dua negeri.
Ia mengakui budaya Panas Pela dan Gandong sebagai warisan leluhur yang harus dipertahankan eksistensinya, terutama dalam menghadapi dinamika masyarakat yang multi kultur dewasa ini.
"Selaku pimpinan daerah, saya mengajak semua upulatu agar senantiasa melakukan revitalisasi nilai-nilai kearifan lokal sebagai modal sosial kultur dalam berbudaya," kata Andi Chandra.
Dijelaskan Pj Bupati, revitalisasi kearifan lokal melalui panas pela adalah upaya mentransformasikan nilai-nilai budaya yang masih terus dipertahankan oleh masyarakat..
Tradisi ini, tegas Pj Bupati, membuktikan bahwa agama, adat dan budaya dapat dipertahankan dalam menciptakan keharmonisan dan kedamaian hidup.
Juga sekaligus menunjukkan tingkat keadaban yang tinggi dalam pertalian sejati hidup orang basudara, sebagaimana ungkapan leluhur "Potong di Kuku Rasa di Daging", "Ale Rasa Beta Rasa" dan "Sagu Salempeng Patah Dua".
"Semoga panas pela ini hendaknya bukan sekedar ekspresi serimonial acara adat, tetapi berisi pesan kultur dan religius yang harus di pertahankan terutama tentang nilai kasih," harap Pj Bupati.
Editor : Nevy Hetharia