“Selama beraktivitas di Ambon mungkin ada hal- hal penting yang tidak terpikirkan oleh kami, sebab para diplomat ini, biasanya punya feeling atau naluri politik dengan spesifikasi ilmu masing-masing, dapat beri ide, masukan yang dapat gerakan kita lebih maju lagi. Memang, ada keterbatasan anggaran tetapi tidak halangi untuk terus berinovasi,” tandasnya.
Sementara itu, Duta Besar Muhammad K. Koba, menjelaskan kunjungan ini diharapkan bukan sekedar kunjungan, sebab akan ditutup dengan penyerahan rekomendasi dari peserta Sesdilu, namun tidak diketahui tindak lanjutnya.
“Oleh sebab itu, dari rekomendasi yang dibuat harus konkrit, sehingga kami wajib datang guna identifikasi potensi Indonesia, termasuk di Kota Ambon ini,” ungkapnya.
Koba mengakui, salah satu potensi yang dapat dikembangkan di Ambon adalah potensi kelautan dan Perikanan. Oleh sebab itu, peserta Sesdilu Internasional MSG yang berasal dari Fiji, Kepulauan Solomon, Papua New Guinea, Vanuatu dan Sekretariat MSG diarahkan berkunjung ke sini, sebab kondisi Kota Ambon dan Maluku tidak berbeda jauh dengan negara asal mereka masing-masing.
“Kami juga menjalin kerjasama dengan Universitas Pattimura (Unpatti), sehingga diharapkan kalau orang ingin belajar Teknik ke Institut Teknologi Bandung (ITB) atau Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), belajar pertanian ke Institute Pertanian Bogor (IPB), sedangkan kalau belajar Perikanan ke Unpatti,” pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Direktur Sekolah Staf Dinas Luar Negeri, Tubagus Suchranudin, Duta Besar Semuel Samson, dan Kepala Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan, Lily Aprilia.
Editor : Nevy Hetharia