"Kami menjaga kualitas dengan memastikan tuna tetap pada suhu dingin untuk mencegah perkembangan bakteri. Selain itu, petugas kami juga memastikan mutu melalui sertifikat uji kelayakan yang dikeluarkan," jelas Hatta.
Proses pengiriman yang dipercepat melalui Bandara Pattimura Ambon juga turut mendukung peningkatan mutu dari komoditas ini.
"Jika dulu proses pengiriman memakan waktu 13 jam, sekarang sudah dapat dipercepat menjadi delapan jam. Ini juga merupakan upaya untuk menjaga mutu," tambahnya.
Data dari BP2MHKP Ambon mencatat nilai ekspor perikanan Maluku mencapai 60 juta dolar AS pada tahun 2023.
Hatta menyebutkan bahwa volume ekspor komoditas perikanan hidup pada periode Januari sampai Desember 2023 meningkat sebanyak 72,81 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022, mencapai 400.232 ekor.
Sementara itu, volume ekspor komoditas perikanan non-hidup pada Januari sampai Desember 2023 sebanyak 11.276.427 kilogram, menunjukkan peningkatan sebesar 7,37 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022, yang sebesar 10.502.091 kilogram.
Hatta menambahkan bahwa komoditas perikanan Maluku periode Januari sampai Desember 2023 diekspor ke 14 negara, termasuk China, AS, Jepang, Hong Kong, Vietnam, Australia, Malaysia, Thailand, Singapura, Belanda, Filipina, Kanada, Korea Selatan, dan Arab Saudi.
"Lima negara tujuan ekspor perikanan terbesar dari Maluku adalah China, AS, Jepang, Hong Kong, dan Vietnam," tambahnya.
Editor : Nevy Hetharia
Artikel Terkait