Penurunan tingkat inflasi gabungan kota di Maluku dipicu oleh penurunan inflasi pada sektor transportasi.
Pada bulan tersebut, harga tiket angkutan udara turun, memberikan kontribusi deflasi sebesar 0,12 persen. Ini sejalan dengan penyesuaian setelah liburan Natal dan Tahun Baru, serta penurunan harga avtur hingga Januari 2024.
Namun, tekanan inflasi masih terjadi pada sektor makanan, minuman, dan tembakau.
Meskipun tingkat inflasi pada Januari 2024 lebih rendah dari bulan sebelumnya, sebesar 0,77 persen dibandingkan dengan 1,02 persen, namun masih ada inflasi pada komoditas hortikultura dan perikanan, seperti tomat, ikan layang, dan ikan selar, yang dipengaruhi oleh kondisi cuaca di Jawa Timur, salah satu pemasok utama untuk Maluku.
Untuk menangani inflasi, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota akan terus memperkuat upaya-upaya untuk mengendalikan inflasi, terutama dari sektor makanan, minuman, dan tembakau.
Berbagai strategi akan terus dirumuskan untuk mengurangi risiko inflasi di masa mendatang, termasuk melalui operasi pasar, rapat penguatan TPID, realisasi CBP Bulog, dan percepatan pembentukan neraca pangan Maluku.
Editor : Nevy Hetharia
Artikel Terkait