Akibat pukulan tersebut hidung dan mulut korban mengeluarkan darah.
“Melihat anaknya dianiaya oleh anggota TNI dan beberapa warga, ibu saya berteriak meminta tolong. Akan tetapi bukannya menghentikan aksi premanisme yang dilakukannya, pelaku malah mengeluarkan pistol yang dibawa dan menodong ke kepala adik saya sembari berkata ‘beta bunuh ose’,” tutur Rey.
Melihat korban ditodongkan pistol, salah satu rekan korban bernama Samuel mencoba melerai aksi Pratu Nirwan Umasugi, namun dia juga menjadi korban pemukulan.
"Setelah itu pelaku dan rekan-rekannya pergi meninggalkan adik saya. Setelah itu keluarga kami menghubungi Polsek Teluk Ambon guna melaporkan kasus tersebut, “ kata Rey.
Saat ini korban sementara berada di rumah sakit Bhayangkara Polda Maluku, untuk kepentingan pengambilan visum.
Berdasarkan hasil rontgen tulang lengan sebelah kanan korban terlepas dari sendi bahu.
Pihak keluarga juga memastikan akan menempuh jalur hukum hingga persoalan ini tuntas, bahkan dengan tegas pihak keluarga menyatakan tak akan mencabut laporan tersebut.
Editor : Nevy Hetharia
Artikel Terkait