Pada awal tahun 1999, Maluku dilanda konflik yang berkepanjangan dan menimbulkan banyak korban.
Situasi ini mendorong pemerintah Indonesia untuk mencari solusi damai.
JK, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, mengambil inisiatif untuk mempertemukan berbagai pihak yang terlibat dalam konflik.
Dengan tekad dan kepemimpinan yang kuat, JK mengorganisir pertemuan di Malino, Sulawesi Selatan, yang kemudian dikenal sebagai Perjanjian Malino II.
Mengenang proses tersebut, JK menceritakan tantangan dan rintangan yang dihadapinya. Tiga kali ke Ambon, tiga kali juga ia menggunakan moda transportasi yang berbeda.
“Datang pertama saya dibawa lewat darat, melintasi sejumlah daerah yang rumah-rumahnya hancur terbakar. Datang kedua, sudah tidak bisa lewat darat, karena jalan dibarikade dengan pohon yang ditebang atau barang-barang apa saja diletakkan untuk merintangi jalan. Jadi bisanya dari Bandara Pattimura, menyeberang dengan speed boad,” ungkap JK.
Datang berikutnya lagi, lanjut JK, sudah tidak bisa menggunakan speed boat dengan alasan melintasi Teluk Ambon kondisinya rawan. Bahkan ada speed boat yang dibakar.
Editor : Nevy Hetharia