Sementara itu, M. Aqsa Qudus, Kepala Seksi KPIJ BPJN Maluku, menjelaskan bahwa pada 2024, kondisi jalan mantap terdiri dari jalan dalam kondisi baik sepanjang 1.173,58 km dan kondisi sedang sepanjang 616,81 km. Sedangkan jalan tidak mantap meliputi kondisi rusak ringan sepanjang 59,61 km dan rusak berat sepanjang 9,41 km.
Jalan rusak ringan ditemukan di ruas jalan seperti Sp. Waipirit–Waiselan, Pantai Batu Merah, Arma–Siwahan, dan Popjetur–Batugoyang. Untuk jalan rusak berat, ditemukan di area patahan seperti Gunung Parang, Mornateng (SBB), Sp. Waipia–Saleman, Saleman–Besi, dan Mako–Modanmohe (Batu Berani, Pulau Buru).
BPJN Maluku juga berhasil menyelesaikan perbaikan Jembatan Wae Kawanua yang rusak akibat banjir bandang pada Juli 2023. Jembatan darurat sepanjang 100 meter dibangun pada tahun 2023 untuk memastikan konektivitas tetap terjaga. Pada 2025, tiga bentangan baru akan dibangun di oprit Jembatan Wae Kawanua dengan total panjang 180 meter.
Untuk tahun 2025, BPJN Maluku memprogramkan penanganan sejumlah ruas jalan tidak mantap, termasuk Jalan Pasar Batu Merah (Ambon), Jalan Mako–Modanmohe–Namrole, Sp. Waipia–Saleman, dan Saleman–Besi. Namun, keterbatasan anggaran membuat penanganan dilakukan secara bertahap. Langkah sementara, seperti pemasangan rambu peringatan dan penimbunan, akan dilakukan pada area yang belum diperbaiki.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait