“Karena memang secara nasional korban lakalantas di Indonesia itu adalah usia produktif. Kami berharap korban lakalantas di usia produktif juga akan menurun di Kota Ambon dan juga di Provinsi Maluku,” harapnya.
Herlambang mengungkapkan, tahun depan Jasa Raharja, Polri dan Kemendikbud akan memasukkan kurikulum secara nasional tentang Safety Campaign. Kurikulum ini akan dimasukan di tingkat SD, SMP hingga SMA di seluruh Indonesia.
“Mulai tahun depan akan kita gelorakan lagi dengan sosialisasi materi-materi kurikulum yang ada. Sehingga di tingkat SD- SMA sudah diajarkan tentang Safety Campaign,” katanya.
Senada dengan Herlambang, Kapolda Maluku Irjen Pol Lorharia Latif, mengaku, kampanye tentang keselamatan berlalulintas tidak bisa dilaksanakan secara sendiri-sendiri.
“Intinya Polri tidak bisa bekerja sendiri, Polri harus bekerja dengan stakeholder dan instansi terkait dan Jasa Raharja selama ini mensupport kita,” kata Kapolda.
Seperti yang disampaikan mengenai angka kecelakaan lalulintas yang mengalami penurunan di Maluku, Kapolda membenarkannya. Hanya saja, pada dasarnya ia belum merasa puas dengan penurunan angka kecelakaan tersebut.
“Memang terjadi penurunan akan tetapi pada dasarnya saya juga belum puas. Artinya kuantitas memang turun, tetapi kejadian itu masih terjadi. Harusnya kita hindari dan kita cegah kecelakaan lalu lintas apalagi yang mengakibatkan korban mati,” ungkapnya.
Kapolda mengaku korban mati rata-rata berada di usia produktif yaitu pelajar, dan mahasiswa. Mereka seharusnya bisa menjadi calon-calon pemimpin di masa depan. “Ini yang harus kita cegah,” tambahnya.
Irjen Latif juga mengaku telah menggagas Guru sebagai pelopor berlalu lintas. Menurutnya, gagasan tersebut sangat efektif, karena guru selalu bersama muridnya.
“Guru akan lebih mudah memberikan katakanlah informasi, edukasi kita titipkan pada guru tersebut melalui kurikulum yang tadi disampaikan (Munardi Herlambang) dari SD, SMP dan SMA,” pungkasnya.
Editor : Nevy Hetharia
Artikel Terkait