"Beliau sendiri yang sampaikan kepada rekan-rekan dokter, bahwa beliau sudah bukan pimpinan RSUD Haulussy lagi," ujar sumber tersebut.
AKSI DEMO DAN MASALAH TANAH
Seperti diberitakan, kondisi manajemen di RSUD Haulussy terkesan amburadul dan abaikan hak-hak jasa pelayanan. Itu terbukti adanya aksi demo para tenaga kesehatan (nakes) yaitu para dokter dan staf pelayanan RSUD Haulussy, Senin (18/12/2023) untuk perjuangkan hak mereka sejak tahun 2020.
Namun aksi tersebut direspon reaktif negatif oleh Pemprov Maluku..Pasalnya, pada Selasa (19/12/2023), Pemprov Maluku melalui Sekda Maluku, Sadeli Ie memanggil tiga orang dokter untuk menghadap Tim Penegak Disiplin Pemprov Maluku.
Hal itu terbukti dengan surat panggilan bersifat Penting yang bernomor 800.1.6.2/3140 ttertanggal Selasa 19 Desember 2023 yang diteken Sekda Maluku kepada tiga orang dokter yang termasuk ikut demo untuk menghadap bertempat di Ruang Assisten II Sekda Maluku.
Sebagaimana diberitakan, buntut daripada demo hak-hak pelayanan kesehatan itu, para Nakes menutup layanan kesehatan RSUD Dr M Haulussy di Ambon, sebagai imbas hak nakes yang belum dibayarkan pihak manajemen rumah sakit sejak tahun 2020.
"Sejujurnya hati nurani kami tidak mau menutup pelayanan ini, tetapi hak kami ditelantarkan manajemen. Kami juga butuh uang untuk menghidupi keluarga, " ucap salah satu dokter.
Editor : Nevy Hetharia
Artikel Terkait